Jumat, 20 Agustus 2010

CARI NIKMAT DI DALAM ROMADHON

Shalat Taraweh adalah shalat sunnah di laksanakan pada Bulan Ramadhon. Masjid, Musholla, dan Surau terasa penuh sesak dipadati oleh jamaah sholat taraweh. Pemandangan ini lumrah terjadi diawal awal menyambut dilaksanakannya Puasa Wajib di Bulan Ramadhon. Orang tua, Dewasa sampai Anak-anak semua berduyun duyun mendatangi tempat ibadah guna melaksanakan sholat taraweh.
Anggaplah semua itu niatnya hanya semata-mata ibadah kepada Allah, walaupun masih ada yang berbuat atau berniat diluar itu. Inilah sebagai ujud janji Sang Kholik bahwa di Bulan Ramadhon ini dibukanya pintu ampunan. Dibukanya pintu surga dan ditutup rapat-rapat pintu neraka.
Tapi semua itu berlangsung dengan saling beriringan antara majunya waktu dan majunya shof dalam sholat taraweh. Apabila hari semakin mendekati berakhirnya bulan Ramadhon alias mau masuk pada syawal atau hari raya Idul Fitri. Dimana Allah juga menjajikan semakin banyak nikmat yang akan diberikan di hari hari terakhir dibulan romadhon. Tentunya tetap dengan niatan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan nikmat akhirat dan dunia yang balance.
Namun pada prakteknya shof dalam shalat taraweh juga semakin maju, karean banyak orang yang memburu hanya nikmat dunia pada akhir bulan ramdhon. Dengan membelanjakan kenikmatan rejeki THR atau AMPAO untuk keperkuan Hari Raya. Hingga saat berbelanja mereka kelupaan waktu untuk shalat taraweh, maklum shalat taraweh kan sunah ….(argumen dalam hati). Mereka lupa bahwa saat itu Allah memberikan cobaan kenikmatan dunia, lupa kah mereka bahwa kalau merasakan nikmat dunia belum tentu mampu merasakan nikmat nya hidup di akhirat kelak yang begitu abadi dan tiada banding nikmatnya di dunia ini.
Hingga mereka lebih memilih berduyun duyun ke MAL atau super market dari pada berdiam diri dimasjid untuk mendapatkan Lailatul Qodar. Adakah solusinya agar kita dapat melaksanakan nikmat yang penuh di bulan ramadhon, kususnya menjelang berakhirnya bulan yang penuh nikmat ini.

Kalaupun boleh, saya memberikan sedikit jalan yang adil agar kita dapat memperoleh nikmat yang seimbang antara nikmat dunia dan nikmat akhirat:
1.Rencanakan jadwal dan perbelanjaan yang akan kita cari seefektif mungkin.
2.Laksanakan setelah selesai shalat ashar, dan usahakan udah ada di rumah saat menjelang shalat magrib.
3.Jangan terpengaruh waktu gak nutut, hari ini perburuan belanja ternyata gak selesai karena masih ada daftar belanja yang belum dapat, maka lanjutkan besok lagi. Soal capek itu sudah konsekwensi dari pelaksanaan ibadah. Kalau kita sadar dan ikhlas, insya’allah capek itu akan hilang sendiri. Insya’allah.
4.Tetap dengan semangat Ramadhon untuk mengikuti shalat taraweh dan kegiatan ibadah lainnya.
5.Ojok lali Zakat Fitrah e jes.

Kalau semua itu terlaksana, insya’allah masjid-masjid akan selalu penuh jama’ah. Dan kita akan betul-betul bisa merasakan nikmatnya hidup atau ibadah dibulan ramadhon. Insya’allah … amiin …